Senin, 11 Juni 2012

Bulan menginginkan Matahari


Sesalku ketika kamu sama sekali tidak menahanku saat aku akan mengakhiri teleponku. Ku dengar helaan nafas panjangmu seakan ada kata yang tertahan disebrang sana. Dibalik telepon itu, sesungguhnya aku menyimpan banyak kata yang tertahan diujung bibirku. Tak ada kata yang keluar dari bibirmu saat ceritaku menyentuh tentang kehidupanmu. Tak ada lagi kata yang bisa ku ucapkan bila tak ada sedikitpun respon darimu. Berat rasanya mengakhiri suaramu. Kau biarkanku hilang dari balik teleponmu walau sesungguhnya hatiku berharap ada kata kata darimu untuk menahanku. Tapi sepertinya itu hanya mimpiku saja. Hening,,,,, ketika aku benar benar menutup teleponmu. Tanpa disadari, ada tetesan yang terjatuh dari balik mataku, mungkin itu wujud dari kata kataku yang tertahan. Air mata itu,,,, sama sekali tidak bisa ku kontrol. Mengapa kamu tega mengorbankan perasaanku juga. Ketika aku berani untuk membuka hati, kamu begitu takut untuk memasukinya. Aku mengerti perasaanmu ketika kamu sudah benar benar mencintai, lalu tiba tiba dia orang yang kita sayangi mengahncurkan rasa itu tanpa ampun. Aku pun pernah merasakan itu,,, tapi yang sampai saat ini aku tidak mengerti kenapa kamu meragukan aku. Apa kau seperti dirinya,, aku juga sebenarnya mempertanyakan dirimu,, apakah kamu tidak jauh beda dengan dia yang mengkhianati rasa sayangku yang tulus??? Aneh rasanya ketika kamu tiba tiba menjauh, mengabaikanku, dan menghilang. Sebenarnya aku tidak benar benar melupakanmu begitu saja, aku hanya menanti, apakah ada sedikit niatmu untuk tahu tentang bagaimana kabarku hari ini ! Apakah ada sedikit rasa khawatirmu untukku. Sepertinya itu benar benar hanya asaku. Rasanya seperti bulan yang menginginkan matahari untuk mendekatinya.

Loves,




0 komentar:

Posting Komentar

Sampah dan Emas nya cerita hidupku ! Copyright © 2009
Scrapbook Mania theme designed by Simply WP and Free Bingo
Converted by Blogger Template Template